September 30, 2012

The Naked Traveler 4 by Trinity

The Naked Traveler 4The Naked Traveler 4

Judul: The Naked Traveler 4
Penulis: Trinity
Penerbit: B First
Harga: Rp 49.000


Indonesiana:
Kali ini saya ikut ngintil ke berbagai tempat di negara kita tercinta ini. Naik kapal Kurisi ke Sorong, ketemu anak-anak kecil suku Dayak, ke Gorontalo (ternyata disana ada bangunan yang mirip dengan Menara Eiffel!), lihat-lihat lubang besar bekas disedot timahnya di Bangka, juga ke Lombok (yang sekarang makin ramai) dan Papua.

Welcome to Afrika:
Namibia, Afrika. Saya suka tulisannya Trinity karena selain berisi cerita, juga sering kasih info dan pandangan baru tentang suatu tempat. Nggak semua orang di Afrika hitamnya seperti yang kita bayangkan :p Disana juga masih banyak terlihat kehidupan sisa-sisa masa politik apartheid (bahkan masih ada kursi umum yang cuma boleh didudukin oleh orang putih -_-), serem dan serunya wisata safari alam (ngeliat binatang-binatang yang selama ini cuma kita liat lewat tipi/diluar jeruju besi secara live!), berkunjung ke bekas penjaranya Nelson Mandela, juga ada foto dune eksotis Namibia favorit saya.

Jalan-Jalan Murah:
Intinya, kalau memang mau jalan-jalan ya harus diusahakan. Jangan bilang nggak punya waktu, nggak punya tempat. Jangan pengennya biaya murah tapi nuntut fasilitas bagus. Banyak yang akan dikorbankan, tapi pasti sebanding dengan pengalaman hidup dan keseruan yang didapet. Setidaknya, seorang traveler itu pasti punya banyak cerita.

Mengaduk Perut:
Dari judul sub-babnya sudah ketauan kalau bagian ini fokus ke kuliner. Eh saya jadi tahu kalau di Thailand sana (yang negaranya paling welcome dengan keberadaan waria) ada pembagian harga makan antara boys, ladyboys, dan girls :))

Cinta Laut:
Disini kebanyakan cerita tentang pengalaman Trinity LOB (Live on Board atau hidup di kapal) selama di Raja Ampat. Ini yang paling bikin iri! Nggak usah ditanya lagi juga pasti sudah banyak orang tau tentang gimana luar biasa indahnya alam Raja Ampat.

"...Raja Ampat adalah gabungan antara ribuan pulau karst berbukit, hutan rimba pekat, dan pantai pasir putih. Benar-benar perawan sehingga Phi Phi Islands di Thailand dan Halong Bay di Vietnam langsung berasa tawar! Satu hal lagi yang baru saya alami di Raja Ampat, yaitu berenang di pantai sambil mendengar ramainya kicauan burung!"

"Disana sesekali hujan, jadi minimal sehari dua kali kami melihat pelangi. Tidak hanya kelihatan jelas lapisan mejikuhibuniu, tapi juga bisa melihat busurnya dari satu ujung ke ujung lain!"

"Baru kali ini pula saya menitikkan air mata saking kagumnya melihat indahnya alam ciptaan Tuhan. Indahnya alam Indonesia itu memang bak surga, tapi Raja Ampat itu surga lantai kesembilan!"


Hidup di kapal selama dua minggu, terisolasi dari peradaban, tiap hari kegiatannya hanya diving, diving, diving dan menyusuri pantai pasir putih... Ya ampun. Sayang biaya yang harus dikeluarkannya juga ya ampun xp
Di bagian terakhir bab ini, Trinity kasih daftar-daftar pantai favoritnya di Indonesia. *jempol*

Pelajaran Penting:
Trinity memang nggak cuma cerita tentang jalan-jalan, tapi perilaku orang-orang juga. Bahasanya nyinyir, lugas, segar, blak-blakan tapi bener, jadi kebanyakan kita cuma bisa nyengir-nyengir aja bacanya. Apalagi tentang kelakuan norak kebanyakan orang Indonesia yang baru pertama kali ke luar negeri x)
Tapi favorit saya adalah 'Follow Your Passion'. Banyak orang bisa bermimpi hidup dari (hanya) melakukan hal yang disukai, plus dibayar lagi (kayak Trinity ini), tapi nggak semua orang berani ngambil resiko untuk berjuang ngelakuinnya.

Sial!:
Isinya cerita heboh huru-hara hampir ketinggalan pesawat, ngomongin sepasang couple perempuan muda&kakek-kakek di Palau (yang ternyata orang Indonesia...), nginep di hotel ayam di Singapura. Tapi kesukaan saya adalah cerita tentang Tezar, teman Trinity yang sekarang udah jadi seleb (padahal dulunya di TNT2 dia cungkring, kere, dan masih jelek, hihihi)

Mari Berkelana:
Tempat-tempat yang nggak biasa. Petra (di Yordania), situs-situs ziarah di Israel, Pushkar di India, juga liat-liat Terracota Army (ribuan patung-patung tentara yang dibangun masa kaisar Qin Shin Huang) di Xian, China.

Yang Unik:
Disini banyaknya kasih perbandingan antara 'kalau di Indonesia' dengan 'kalau di luar.' Di Jepang, perusahaan-perusahaan sangat welcome dan menyambut baik kalau ada masyarakat yang mau berkunjung dan liat proses pembuatan produk mereka (lumayan kan, nambah edukasi juga) sementara di Indo, rasanya nggak banyak yang mau 'buka rahasia perusahaan' kayak gitu (kecuali konter-konter roti atau donat dan coffeeshop yang belakangan banyak ada di mall), alasannya hanya karena takut tersaingi. Di tempat-tempat seperti Hollywood Walk of Fame/Madame Tussauds, pengunjung bisa bebas ambil-ambil foto dan norak-norakan (dan mereka bangga bisa foto sama tulisan nama/patungnya doang), sementara di TS Makassar justru patungnya diamankan (dan nggak banyak deh rasanya orang kita yang mau foto sama patung artis-artis lokal :p)

***
Saya kekeuh berpendapat kalau buku traveling Trinity itu bisa dibaca siapapun, termasuk yang nggak suka jalan-jalan juga. Ada suatu perasaan yang 'terbangun' gitu saat kita baca cerita seru seseorang waktu ngunjungin tempat yang sebelumnya kita nggak tahu. Saya percaya traveling itu proses memperkaya diri, dari yang nggak tahu jadi tahu, dari yang berpikiran tertutup jadi bisa lebih bertoleransi nerima perbedaan, juga bisa lebih menyadarkan diri bahwa kita ini kecil, dan dunia nggak sebatas apa yang selama ini kita tau aja. :)

Yah setidaknya, kalau kita nggak sempet/nggak bisa traveling sendiri, setidaknya bisa ngintil lewat buku orang seperti ini :p

PS: Masih berharap di buku TNT selanjutnya foto-fotonya dibuat berwarna. Lebih mahal sih, iya, tapi pasti jadi lebih bagus.

Lihat reviews lain di Goodreads :)

September 27, 2012

Daughter of Smoke and Bone by Laini Taylor


Judul: Daughter of Smoke and Bone (Dari Asap dan Tulang)
Penulis: Laini Taylor
Penerjemah: Primadonna Angela
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 65.000

***

Pada zaman dahulu,
seorang malaikat dan iblis jatuh cinta.
Kisah cinta mereka tidak berakhir indah.


Langit terbelah dan banyak sosok asing berwajah rupawan turun ke bumi, menyembunyikan sayap api mereka dalam ilusi agar bisa berbaur dengan manusia. Birai-birai pintu di penjuru dunia mereka tandai dengan cap tangan hitam yang melesak terbakar pada kayu atau logam.

Sementara itu, di suatu tempat di Praha, Karou, gadis 17 tahun, siswa sekolah seni di Praha, menjalani kehidupannya yang tampak normal. Tetapi ia selalu membawa-bawa buku sketsanya yang berisi gambar monster-monster aneh dan menyeramkan––chimaera yang merupakan makhkluk terdekat yang ia punya sebagai keluarga.

Kehidupan Karou akan berubah dalam semalam. Tanpa ia sadari, peperangan antardua dunia yang kejam akan melibatkan dirinya.
 

***

Daughter of Smoke and Bone adalah buku pertama Laini Taylor yang saya baca, dan waktu itu masih dalam bahasa inggris karena belum diterjemahkan oleh GPU. Begitu tahu GPU bulan September menerbitkan terjemahannya, saya pun beli lagi. Soalnya, buku ini buat saya itu -yang sebenarnya nggak suka-suka amat sama genre fantasi- masuk ke dalam tingkatan: Ya ampun.

Suka, banget! Dan unik banget. Meskipun awalnya sempat pesimis karena baca kata-kata 'malaikat' (berhubung pengalaman saya dengan novel-novel YA yang mengandung karakter malaikat/nephilim/seraphim sebelumnya tidak berlanjut baik :p), tapi Laini Taylor menyuguhkan sesuatu yang berbeda dalam cerita Daughter of Smoke and Bone.

September 22, 2012

Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa by Prisca Primasari

Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa

Judul: Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: GagasMedia
Harga: Rp 45.000


***










Vinter
Seperti udara di musim dingin, kau begitu gelap, muram, dan sedih. Namun, pada saat bersamaan, penuh cinta berwarna putih. Bagaikan salju di Honfleur yang berdansa diembus angin…

Florence
Layaknya cuaca pada musim semi, kau begitu terang, cerah, dan bahagia. Namun, pada waktu bersamaan, penuh air mata tak terhingga. Bagaikan bebungaan di Paris yang terlambat berseri…


***

Kali ini kita ikut kabur bersama seorang Florence L'Etoile. Kabur dari Paris, kabur dari orangtuanya, kabur dari kencan buta yang direncanakan oleh mereka, kabur dari masa lalunya. Florence memutuskan untuk pergi ke Hornfleur, sebuah kota kecil di sudut lain Prancis.

Di stasiun SaintLazare, ia duduk dalam satu kompartemen bersama seorang laki-laki. Laki-laki yang pada saat itu membawa sebuah tas, dan kebetulan sekali Florence sedang membutuhkan tas setelah tasnya yang lama jebol di tengah jalan. Laki-laki yang juga akan pergi ke Hornfleur, laki-laki bermata biru jernih, laki-laki yang di tangannya terdapat bekas sayatan luka, laki-laki dengan nama unik namun indah: Vinter Vernalae...

Kisah mereka pun bermula dari pembicaraan di kompartemen kereta menuju Hornfleur tersebut.
"Dua orang bisa bersatu ketika semua partikel di jagad raya mendukung mereka. Ketika mereka berpisah, terasa ada yang mengganjal. Ganjil dan aneh."

September 09, 2012

Pertama Kalinya! by Sitta Karina dkk

Pertama Kalinya!


Judul: Pertama Kalinya!
Penulis: Sitta Karina, Alanda Kariza, Nia Hesti Aprilya, Keisha Deisra, Maria Christina Michaela, Natalia Galing, Diana Laksmini, Stephanie Renni Anindita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 30.000


***





There`s always a first for everything. Dan yang namanya pengalaman pertama dalam kehidupan remaja pasti rasanya bermacam-macam: senang, seru, sedih, deg-degan... tak terlupakan!

Begitu juga dengan hal-hal unik yang dialami para tokoh dalam ceritanya, seperti Aisha ("Bandara"), Sai Aslan ("Supranatural"), Keyko Satwika ("Ekspresi Ruby Keyko"), Alif Hanafiah ("Mata Hati"), serta 8 cerpen lainnya.

Poin plus lainnya dengan membeli buku ini adalah kalian ikut membiayai sekolah anak-anak dari keluarga prasejahtera di Indonesia. Sebagian besar hasil penjualannya akan disumbangkan ke GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh), untuk kemudian disalurkan ke daerah-daerah di seluruh pelosok tanah air yang membutuhkannya. Kebanyakan dari anak-anak ini baru memulai SD. Jadi dapat dibayangkan, sebuah kesempatan untuk bisa bersekolah akan menjadi "pengalaman pertama" yang sangat menyenangkan bagi mereka!

Have fun with these "first-time" moments. Your experience is as precious as yourself!


***
"Kamu liat kan penyu dan elang itu?"
"Iya."

"Mereka nggak menyerah lho, La. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk terus hidup, walaupun itu hanya sebatas di penangkaran. Aku ingin kamu seperti mereka, seberat apapun hidup yang kamu jalani, kamu harus tetap berusaha hidup."

Banyak dari kita yang sudah mengenal sosok penulis Sitta Karina dari berbagai karyanya yang senantiasa menarik perhatian para remaja dan selalu laris di pasaran. Sitta Karina adalah seorang penulis produktif yang telah menghasilkan lebih dari 8 karya best-seller sejak tahun 2004. Kali ini, ia hadir bersama penulis-penulis muda lain dalam sebuah proyek kumpulan cerpen yang diberi judul Pertama Kalinya!.

Tema yang diangkat dalam kumpulan cerpen berisi 12 karya ini adalah pengalaman pertama yang dialami oleh para remaja. Dalam Bandara, Alanda Kariza menghadirkan tokoh yang pertama kalinya memberanikan diri untuk pergi ke luar negeri, keluar dari zona nyaman dan meninggalkan kehidupan lamanya di Indonesia. Pada cerita Gulali Helua, Helua akhirnya belajar untuk menerima keadaan fisik dirinya yang gendut. Stephenie Renni Anindita menuliskan pengalaman pertama Shizu patah hati dalam Baby Steps. Namun yang menjadi bagian favorit saya adalah cerpen Aqila, Penyu dan Elang karya Diana Laksmini, dimana Aqila, seorang gadis yang divonis berpenyakit Lupus pada usia 15 kini belajar untuk lebih memahami arti kehidupan dengan tidak mudah menyerah pada keadaan.

September 04, 2012

The Truth About Forever by Sarah Dessen

The Truth About ForeverThe Truth About Forever

Title: The Truth About Forever
Author: Sarah Dessen
Publisher: Penguin Group Inc.
Price: Unknown (read in Ebook format)

***











A long, hot summer...

That's what Macy has to look forward to while her boyfriend, Jason, is away at Brain Camp. Days will be spent at a boring job in the library, evenings will be filled with vocabulary drills for the SATs, and spare time will be passed with her mother, the two of them sharing a silent grief at the traumatic loss of Macy's father.

But sometimes unexpected things can happen—things such as the catering job at Wish, with its fun-loving, chaotic crew. Or her sister's project of renovating the neglected beach house, awakening long-buried memories. Things such as meeting Wes, a boy with a past, a taste for Truth-telling, and an amazing artistic talent, the kind of boy who could turn any girl's world upside down. As Macy ventures out of her shell, she begins to wonder, Is it really better to be safe than sorry.


***
"But if everything was always smooth and perfect, you'd get too used to it, you know? You have to have a little bit of disorganization now and then. Otherwise, you'll never really enjoy it when things go right."
There's just something about this book that really got me hooked in. I personally think Just Lullaby is still my favorite of all Sarah Dessen's works (maybe because it was the first book of her that I've read), but The Truth About Forever comes close, like, really close. Macy's world seems like a fun place to be.

I like almost everyone in this story; everyone in Wish catering (including the locked-mouth Monica) and Caroline (Macy's sister). I like the setting of the story; about how's Macy dealing with her father's death, the way her Mother acting up by busying herself so she'll escape from the grief of losing her husband, and every parts that includes Wish catering on a party.

Sarah Dessen also takes time to build Macy & Wes' relationship, and it only gets much better everytime with the 'Truth' game going on. It's sweet, and cute, and... good. Wes is clearly a boy that you could easily fall for, especially for his wonderful art skill.

Eventhough I think this book will be much better if the author cut some unnecessary parts out of the story (like, maybe, the part where Macy saw Wes & her girlfriend in Waffle House and the part where Jason tried to 'talk it out' with Macy in her mom's party), it's still very good. Love it.

***
"Not everyone needs a social life like what you had, Caroline. Macy's focused on school, and her grades are excellent. Just because she's not out drinking beer at two in the morning doesn't mean she isn't living a full life."
"I'm not saying her life isn't full. I just think she's awfully young to be so serious about everything."


Goodreads review.


- Tirta

Pride and Prejudice by Jane Austen

Pride and Prejudice

Judul: Pride and Prejudice
Penulis: Jane Austen
Penerjemah: Berliani Mantili Nugrahani
Penerbit: Qanita
Harga: Rp 59.000


***









"Sejak awal, perangaimu, keangkuhanmu, sikap acuh tak acuhmu, menjadi landasan kebencianku padamu. Belum sebulan mengenalmu, aku sudah tahu bahwa kau adalah pria yang takkan mungkin kunikahi."

Di mata Elizabeth, Mr. Darcy tidak pernah menjadi sosok yang memesona. Baginya, laki-laki itu angkuh, sombong, dan menyebalkan. Elizabeth membenci tatapannya yang merendahkan, cara bicaranya yang meremehkan, dan segala hal tentang bangsawan kaya raya itu. Kebencian itu semakin bertambah ketika Elizabeth tahu bahwa Mr. Darcy telah melakukan hal yang menurutnya tak bisa dimaafkan.

Butuh lama bagi Elizabeth untuk memahami sisi lain dari Mr. Darcy dan menerima kenyataan akan kebaikannya yang tersembunyi. Dan, ketika akhirnya gadis itu menyadari perasaannya kepada Mr. Darcy telah berkembang menjadi cinta, dia pun jadi ragu, akankah dia bisa menebus prasangkanya yang sangat buruk pada laki-laki itu? Lalu, akankah cintanya yang baru tumbuh itu menjadi sia-sia?

Dalam Pride and Prejudice, Jane Austen menuangkan detail yang memikat mengenai kaum menengah ke atas pada abad ke-19. Karakter-karakternya yang memukau, juga narasinya yang cerdas, menjadikan novel ini sebagai salah satu roman terpopuler sepanjang masa.


***
“I declare after all there is no enjoyment like reading! How much sooner one tires of any thing than of a book! -- When I have a house of my own, I shall be miserable if I have not an excellent library.” 
Segala hal yang kutahu tentang Pride and Prejudice sebelum membacanya adalah bahwa buku ini merupakan salah satu buku terbaik sepanjang masa karya Jane Austen. Juga sempat kudengar bahwa di Amerika sana, mereka menjadikan dan menelaah buku ini sebagai bahan pelajaran di sekolah-sekolah maupun kampus. Namun satu hal yang akhirnya membuatku memutuskan untuk mencoba membacanya adalah saat beberapa waktu lalu aku melihat sebuah komentar yang bilang bahwa di dalam buku inilah terdapat 'one of the most romantic relationship in a book history ever'.

Kalau ada yang bisa kukatakan sekarang setelah membacanya... adalah bahwa buku ini... 

September 02, 2012

On the Island by Tracey Garvis-Graves

On the IslandOn the Island

Title: On the Island
Author: Tracey Garvis-Graves
Publisher:  Plume
Price: Unknown (read it in ebook format)
***


A heartwarming light read.

"Anna and T.J. are en route to join T.J.'s family in the Maldives when the pilot of their seaplane suffers a fatal heart attack and crash-lands in the Indian Ocean. Adrift in shark-infested waters, their life jackets keep them afloat until they make it to the shore of an uninhabited island."

I love the story, I love the plot, I love the two main characters. Eventhough I kinda feel weird about the dialogs between the characters (the story's told from dual point of view from both Anna & TJ. Most of them are short, and a story with short-simple dialogs plus minimum internal monologues sometimes is just not for me) but I love how real the characters seems.

Anna is 30, while TJ is still 16 by the time they landed on the unknown Island. Clearly they have completely different way of thinking about life and... love and everything else. Interesting to read how the two of them taking on their new adventure of living together, only two of them, with a very little hope on being saved. Lots of things I discovered and I found fun on this book are mostly the tips of survival :p They started by collecting waters from the raindrops, eating coconut's meat, making fire from sticks, and then continuing to make a real living as the time goes by... and as they got older.

I like how it's not instant between both of them. Eventhough it's been years from the beginning, Anna's still struggling with her uneasiness about dating TJ who's 13 years younger than her. Understandable and realistic. This woman feels as if their relationship is somewhat inapoppriate, moreover when it comes to society's eyes. And I also love how TJ, in such a young age, has become so mature. The journey of living in the island did it to him.

And also, since the story's setting is located in an island somewhere near Maldives, I keep picturing the secluded island to be somewhat familiar like this...



White sands, crystal-blue waters, wide-unending skies... Ugh, I'm a sucker for beaches!

4 of 5 stars.

(This review is taken directly from my Goodreads page.)