January 04, 2013

The Help by Kathryn Stockett

The Help

Judul: The Help
Penulis: Kathryn Stockett
Penerjemah: Barokah Ruziati
Penerbit: Matahati
Tahun terbit: 2010
Tebal: 545 halaman

***

“We are just two people. Not that much separates us. Not nearly as much as I'd thought.” 

Menulis sesuatu mengenai para maid berkulit hitam, di Jackson, Mississippi, pada tahun 1960-an, adalah suatu perbuatan yang berisiko besar dan berat. Seperti yang kita tahu, Amerika pernah mengalami masa-masa dimana diskriminasi warga kulit putih terhadap kulit hitam menjadi suatu hal yang wajar, bahkan rasanya diharuskan. Menganggap kulit hitam setara dengan kulit putih bisa berujung pada hukuman, socially maupun politically.

Adalah seorang Eugenia 'Skeeter' Phelan, gadis 22 tahun yang berkeinginan menjadi jurnalis, tergerak untuk menuliskan pengalaman para pembantu kulit hitam tersebut tentang keseharian mereka mengurus keluarga kulit putih dan bagaimana perlakuan yang mereka dapatkan sebagai seorang berkulit hitam. Hal ini didorong oleh saran yang didapat Skeeter dari editornya, “Write about what disturbs you, particularly if it bothers no one else.” juga karena Skeeter merasa terganggu dengan inisiatif pemisahan sanitasi antara warga kulit putih dan pembantu kulit hitam yang sedang gencar digiatkan oleh sahabatnya sendiri, Hilly Holbrook, yang merupakan seorang petinggi dalam klub bridge di komunitas mereka. Skeeter sendiri mempunyai hubungan baik dengan pembantunya, Constantine, yang telah mengasuh ia sejak kecil dan membesarkan Skeeter dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu, Skeeter juga menghormati dan tidak pernah menunjukkan perlakuan yang 'berbeda' terhadap pembantu kulit hitam lainnya. Saat Skeeter kembali ke rumah setelah lulus kuliah, Constantine sudah pergi dari kediaman keluarga Phelan. Semua pertanyaan mengenai alasan perginya Constantine dari rumah itu selalu berujung pada jawaban yang tidak jelas. Benarkah Constantine memutuskan berhenti dari rumah itu? Apabila iya, alasannya apa?

Sementara ia menyusun bukunya, Skeeter mendapat pekerjaan untuk menulis kolum Miss Myrna, sebuah kolum mengenai saran-saran dalam membersihkan rumah di The Jackson Journal. Untuk menjawab berbagai pertanyaan yang masuk di Miss Myrna, Skeeter meminta bantuan Aibileen, pembantu kulit hitam dari Elizabeth Leefolt, sahabat Skeeter yang lain. Nah, berawal dari interaksi mereka itulah, Skeeter kemudian memberanikan diri meminta Aibileen bersedia menceritakan pengalamannya sebagai pembantu kulit hitam untuk buku yang ia tulis.

Aibileen bekerja untuk keluarga Leefolt, keluarga kulit putihnya yang ketujuh belas. Ia merawat serta mengasuh Mae Mobley, gadis kecil berusia 3 tahun yang tidak mendapatkan perhatian yang semestinya dari sang Ibu. Aibileen seseorang yang bijaksana, penuh perhitungan dan cukup religius. Ketika Skeeter memintanya untuk bercerita, dengan tegas dan tanpa ba-bi-bu Aibileen menolak! Ia bahkan menganggap Skeeter agak gila karena berniat menulis buku seperti itu. Dalam masa dimana seorang pekerja kulit hitam dihajar orang hingga buta hanya karena tidak sengaja memakai kamar mandi khusus untuk kulit putih, menulis cerita yang mengungkapkan pengalaman dan rahasia selama bekerja pada keluarga kulit putih sama saja dengan bunuh diri.

Butuh perjuangan dan konsistensi dari Skeeter hingga akhirnya Aibileen bersedia, dengan syarat semua nama dan lokasi dalam buku tersebut diganti/disamarkan. Namun, Skeeter butuh setidaknya selusin pembantu kulit hitam lagi untuk membuat cerita yang utuh. Aibileen lalu meminta bantuan pada Minny Jackson, sahabatnya yang kini bekerja untuk keluarga Foote setelah dipecat dari kediaman Hilly. Aibileen dan Minny juga berkali-kali meminta kesediaan dari teman-teman pembantu kulit hitam lain, yang tentu saja langsung ditolak. Hingga akhirnya terjadi sebuah peristiwa buruk menimpa Yule May, pembantu baru Hilly, yang sampai mengakibatkan Yule May harus dipenjara, menggerakkan simpati para pembantu kulit hitam lain dan mereka akhirnya bersedia membantu Skeeter menyelesaikan bukunya.

Tapi tetap saja, ini adalah suatu hal yang berisiko tinggi. Bagaimana bila salah satu majikan mereka menyadari ceritanya dimuat dalam buku lalu memecat mereka? Masih mending bila hanya memecat, bagaimana bila ia sampai melaporkan ke penjara, atau lebih buruk lagi, mengutus orang untuk 'melenyapkan' pembantu kulit hitam itu? Belum lagi waktu yang diberikan editornya pada Skeeter sangat terbatas. Bisakah Skeeter menyelesaikan setidaknya dua belas cerita lagi sebelum tenggat waktu? Editor Skeeter juga meminta Skeeter untuk menuliskan pengalaman pribadi Skeeter dengan pembantu kulit hitamnya, Constantine. Tapi Skeeter tidak tahu apa-apa mengenai kejelasan alasan pembantu tersayangnya itu pergi dari rumah. Hal apa yang sebenarnya terjadi pada Constantine hingga ia tidak bekerja lagi pada keluarga Phelan? Mengapa Aibileen yang juga teman dari Constantine, selalu menolak menjawab saat ditanyakan hal ini?