April 28, 2013

Me Before You by Jojo Moyes


Judul: Me Before You
Penulis: Jojo Moyes
Penerbit: Penguin (Michael Joseph, UK)
Tahun: 2012
Read in Ebook copy
Warning - spoiler ahead! Read at your own risk.

***

Lou Clark knows lots of things. She knows how many footsteps there are between the bus stop and home. She knows she likes working in The Buttered Bun tea shop and she knows she might not love her boyfriend Patrick.
What Lou doesn't know is she's about to lose her job or that knowing what's coming is what keeps her sane.
Will Traynor knows his motorcycle accident took away his desire to live. He knows everything feels very small and rather joyless now and he knows exactly how he's going to put a stop to that.
What Will doesn't know is that Lou is about to burst into his world in a riot of colour. And neither of them knows they're going to change the other for all time.

***
 "Tell me something good, Clark."
Hi. So, yeah, it's been a long time since my last book review, and I'm sorry. I've been caught up with all the national exams preparation and didn't feel like I could make any proper book review (I know, I know, excuses, excuses). Now that it's finally over, I hope to update more often in the future! :)

So I just finished this book titled Me Before You, written by a British author Jojo Moyes. I haven't read any of her works before, I just heard a lot of good things about the book and decided to give it a try. To summarize the book in one word, for me, would be: Heartbreaking. It was a constant tear-festive all along.

Cerita dalam Me Before You dimulai tahun 2009, dua tahun setelah sebuah kecelakaan fatal yang mengakibatkan Will Traynor (saat itu 32), mengalami SCI (spinal cord injuries) dan menjadi seorang quadriplegic. Yang mana berarti Will tidak bisa menggerakkan seluruh badannya mulai dari leher ke bawah, kecuali beberapa gerakan kecil dari jari-jari tangannya, itupun sedikit. He's paralyzed. Padahal sebelum kecelakaan itu terjadi, kita bisa tahu bahwa Will was on the top of his world. Ia punya pekerjaan tetap yang bagus, harta berlimpah, pacar yang cantik, juga merupakan seseorang yang benar-benar tahu bagaimana cara menikmati kesenangan hidup. Will sering pergi berlibur, berpetualang ke berbagai tempat. Dia telah melakukan banyak hal: scuba diving, paragliding, mendaki puncak Kilimanjaro... Singkatnya, he really lived, deh. Kini dalam usia 34 tahun, ia harus terjebak dalam sebuah kursi roda, membutuhkan bantuan & perawatan penuh dari orang lain selama 24 jam sementara kehidupan di sekelilingnya terus berlanjut. Semua yang kita harapkan saat melihat seorang pria berusia 34 tahun tidak ada dalam diri Will.

Saat kita bertemu Louisa Clark (Lou), ia juga dalam keadaan menyedihkan. Di usia dua puluh enam tahun, Lou masih tinggal sama kedua orangtuanya, dan ia baru saja diberhentikan dari pekerjaan yang sangat ia cintai di sebuah cafe bernama The Buttered Bun. Lou adalah tumpuan ekonomi keluarga, dengan ibu yang tidak bekerja dan ayah serta kakak yang hanya mendapat gaji kecil. Dengan putus asa, Lou mendaftarkan diri pada Job Centre, dan ia mencoba beberapa pekerjaan baru, namun tidak ada yang cocok. Hingga kemudian datang sebuah kesempatan untuk jadi seorang caregiver dengan bayaran yang sangat lumayan di rumah keluarga Traynor.

Lou belum pernah berpengalaman dalam menjadi seorang caregiver sebelumnya, tapi hal itu bukan masalah besar bagi Camilla Traynor (Ibu Will), karena yang ia butuhkan adalah seseorang yang bisa berkomunikasi baik dengan Will dan menemani laki-laki itu di rumah. Satu hal yang nggak Lou tahu sebelumnya adalah Will telah mendaftarkan diri pada Dignitas. (Dari Wikipedia: Dignitas is a group that helps those with terminal illness and severe physical and mental illnesses to die assisted by qualified doctors and nurses.) Keluarganya telah menjanjikan 6 bulan lagi sebelum hal itu terjadi. Camilla Traynor berharap, dalam waktu 6 bulan itu Lou bisa merubah dan menghentikan keinginan Will. Itulah tugas Lou yang sesungguhnya.

Tugas Lou bukanlah sebuah tugas yang mudah mengingat kepribadian Will yang kini tertutup, mudah marah dan terkadang kasar terhadap orang lain. Mampukah Lou membuat Will merubah pikirannya dalam waktu 6 bulan?
***

Now, what I liked (and loved) about Me Before You:
1) The british essence of the book. Saya jarang membaca buku yang berlatar di Inggris dan ditulis oleh orang Inggris (aside from Harry Potter and Blood Red Road, that is, itupun fantasi/apocalypse, bukan contemporer). All the british words and slang was refreshing, somehow.
2) The characterizations of the characters and how the author stayed true to it.
3) The plot.
BUKUNYA SEDIH HUUUUHUHUHUHU. Sepanjang cerita, kita bisa lihat usaha Lou mendekati Will dan perjuangannya membuat Will merasa nyaman dengan keberadaan Lou. Sedikit demi sedikit komunikasi di antara mereka membaik, Lou bersikeras ingin mengajak Will melakukan banyak hal dengan harapan kalau Will bisa kembali melakukan hal-hal yang ia lakukan sebelum kecelakaan, ia akan merubah pandangannya tentang ingin mati. Dalam waktu itu juga, Will berhasil merubah Lou menjadi seseorang yang tadinya pasrahan akan hidup jadi open-minded terhadap banyak hal, tentang ambisi dan keinginan-keinginan dalam hidupnya ("You had so much potential," Kata Will). Menurut Will, Lou has so much things to do and she could be better than the way she is now. Pertemuan keduanya membuat Lou & Will sama-sama jadi pribadi yang lebih baik. :)
4) Favorite part: Lou's birthday celebration! Which includes a really nice interaction between Will and her parents.

What I didn't like:
1) Patrick. He seems bland and his appearance in the story seemed unnecessary. In my opinion, we could easily cut out his part and the story would still be okay.
2) The ending.
I have different reactions about the ending. Somehow I love it, because it was realistic. A reminder that even in fiction, life can't always be what we (or in this case, Lou) wanted to be. In some way I can understand the depth of Will's pain and why he seems so determined in wanting to end his life. Menjadi quadriplegic nggak hanya sekadar ketidakmampuan untuk bergerak, tapi juga harus menghadapi kesulitan tidur, kram akibat tidak menggerakkan anggota badan dalam waktu lama, pusing yang sering datang, kadang juga sakit di bagian kantung kemih karena tidak bisa buang air dengan normal. Fisik Will juga jadi lebih rentan terhadap penyakit. Belum lagi kondisi mental yang sangat buruk. Will merasa tertekan harus berada di rumah sepanjang hari, padahal sebelumnya Will adalah orang yang sangat aktif. "He has so much mental energy and he can't let them all out."
But somehow up until the end I still expected Will to change his mind and when it didn't happen... well. UGLY CREYS.

I really wanted to do it in so many parts of the story but thank God I could hold myself cause the sound of someone crying & howling in the middle of the night might be scary for some people...

I'm calling all The Fault in Our Stars lovers to read this book! (That is, basically like, everyone, right? Hehe) It taught some meaningful things, and the story was very well-written. It sucked you deep to Lou & Will's world, and for me it was a nice reading experience. :)

- Tirta.



By the way,
In case you need another reassurance on why you should read the book...:

8 comments:

  1. akkkkkk pengen banget baca, aku suka banget sama TFiOS, hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo bacaaa :3
      Aku denger katanya terjemahannya bentar lagi ada yah di toko buku :)

      Delete
  2. Hey, you're back! I miss reading your reviews.

    ReplyDelete
  3. hi tirta, salam kenal.
    interesting,
    buku ini, dan the fault in out stars sama2 belum aku baca.
    eh, aku bisa minta diemailin ebook ini? *wink

    -ziyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal juga!
      Boleh kok, aku minta emailnya yaa.

      Delete
  4. Replies
    1. Hi dear, sebenernya Me Before You di google/any other search engines udah banyak berseliweran kok.
      Or even better, terjemahannya juga udah ada kan di toko buku lokal. :)

      Delete

Thank you for reading this post! I always love to share and discuss thoughts about books or simply reading your comments; they are very much appreciated! I will try to reply every one of them so make sure to check back. ❤