Judul: Autumn Once MorePenulis: Alia Zalea, Anastasia Aemilia, Christina Juzwar, Harriska Adiati, Hetih Rusli, Ika Natassa, Ilana Tan, Lea Agustina Citra, Meilia Kusumadewi, Nina Addison, Nina Andiana, Rosi L. Simamora, Shandy TanPenerbit: Gramedia Pustaka Utama (2013)Tebal: 232 hlm***Cinta <adj>: suka sekali; sayang benar; kasih sekali; terpikat.
Ada bahagia dan kepedihan dalam cinta. Cinta yang terpendam menimbulkan resah, pengkhianatan pun tak lepas dari cinta, atau bahkan cinta berlebihan sehingga menyesakkan. Galau dan rindu pun dituturkan dalam ribuan kata di buku ini.
Autumn Once More membawa kita ke banyak sisi cinta dari kumpulan pengarang, mulai dari pengarang profesional hingga editor yang harus jadi pengarang “dadakan” dan menunjukkan kreativitas mereka dalam tema abadi sepanjang masa.
"Heaven knows what's best for us."
Sejujurnya, awal-awal kumpulan cerpen ini dipromosikan di media sosial, saya nggak terlalu tertarik beli (meskipun deretan penulisnya termasuk yang wow-wow). Tapi sewaktu pergi ke toko buku dan sempet 'ngintip' salah satu kopi yang plastiknya terbuka, saya iseng liat cerpennya Ilana Tan. Ternyataaa saya baru tau 'Autumn Once More' itu ceritanya Tatsuya-Tara dari buku Autumn in Paris (seri Four Seasons)! OMG. Langsung beli-lah. Soalnya buku itu favorit saya banget dari semua bukunya Ilana! (masih inget gimana sesenggukannya nangis waktu nyelesein Autumn in Paris... huhuhu)
Be Careful What You Wish For (aliaZalea)
"Banyak orang bilang cinta terkadang membuat pikiran kita tidak rasional. Dan biasanya ketidakrasionalan tersebut dimulai dari rasa suka, yang sekilas terdengar lebih jinak daripada cinta, padahal tidak begitu kenyataannya. Gara-gara suka, kadang kita mendapati diri melakukan hal-hal yang nggak akan mungkin dilakukan kalau pikiran kita seratus persen waras."
Gimana? Kalimat pembukanya aja udah bisa bikin senyam-senyum atau angguk-angguk sendiri, ya? Karya aliaZalea yang ini ringan, temanya seputar kelakuan kita (si tokoh utama) yang naksir seseorang. Siapapun pasti bisa relate deh sama ceritany.
Thirty Something (Anastasia Aemilia)
Premisnya sebenarnya sederhana dan agak klise: Tentang dua sahabat yang saling naksir (tapi nggak pernah diungkapkan). Ribetnya, tokoh utama cewek kita ini udah dijodohkan oleh neneknya ke orang lain, sementara tokoh utama cowoknya mau pergi ke Jepang. Endingnya bittersweet, but I did enjoy reading this piece. (Karya Anastasia Aemilia yang lain, Katarsis, juga rame dibicarakan di media sosial Gramedia dan disebut-sebut sama Mbah Hetih sebagai karya yang bagus. Tapi genre-nya thriller, makanya saya belum baca. Ada yang udah?)
Stuck With You (Christina Juzwar)
Gimana rasanya melulu terjebak di lift kantor bersama dua cowok ganteng? Itu yang terjadi sama Lita. Saya juga heran kok bisa-bisanya si lift itu macet terus sewaktu si Lita naik. Jangan-jangan Lita ini orangnya mengandung aura buruk (lah). Tapi namanya juga fiksi, hihihi.
Jack Daniel's vs Orange Juice (Harriska Adiati)
Dennys yang hobinya ngebir bareng teman-temannya, sholat aja jarang, dan pulang pagi melulu, jatuh cinta sama anaknya Pak Haji. Waks! Tapi anak Pak Haji mana mau sama cowok tipikal Dennys yang demen gaul ini? Dennys-pun mati-matian merubah sikap supaya jadi lebih alim dan bisa dibilang pantes jadi jodoh anaknya Pak Haji.
Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku (Hetih Rusli)
Sebenarnya... Dari semua cerpen yang ada di kumpulan cerita ini, bisa dibilang saya paling 'nggak dapet' karyanya Mbak Hetih. Huhuhu! Padahal udah coba dibaca dua kali lagi. Tetep aja :( Entah kenapa otak saya nggak nyampe buat mengerti alur/sudut pandang tokohnya. Ada yang mau bantuin kasih tau saya? :(
Critical Eleven (Ika Natassa)
Critical Eleven ini teaser dari buku Ika Natassa selanjutnya, yang katanya sih keluar 2015 nanti (lamaaaa huhu). Disini kita dikenalkan dengan Ale yang bertemu Tanya di pesawat. Ceritanya tetap khas Ika Natassa banget, dengan bumbu-bumbu bahasa inggris disana-sini. Entah kenapa setelah baca cerpen ini saya akhirnya baru nyadar salah satu kekuatan Ika lainnya: Kalimat-kalimatnya itu quotable banget! Dalam artian, banyak kali saya ngerasa 'Wih, gue banget' pas ngebaca satu kalimat maupun lainnya. Atau 'Oke nih ini kalimat kalau dijadiin twit', hehehe #tapinggakperlubayarkok. Mungkin itu salah satu alasan kenapa karya-karya beliau laris manis ala kacang goreng.
Autumn Once More (Ilana Tan)
Bagian kecil dari cerita Tatsuya & Tara sewaktu di Disneyland. Ternyata di tempat itulah, untuk pertama kalinya Tatsuya nyadar kalo dia jatuh cinta sama Tara. Baca Autumn Once More ini antara terharu karena sweet tapi juga sedih lagi.... Karena keingetan akhir cerita mereka berdua. HUHUHU.
Her Footprints on His Heart (Lea Agustina Citra)
Pesannya sih sederhana: Kalau jodoh mah nggak akan kemana. Tapi, saya sebel sama Ariana ini! Hih, lebay banget jadi pacar. Masak main mutusin Rendy aja dengan alasan cowoknya itu 'keliatan lebih cocok' dan 'kayaknya kamu berjodoh' sama cewek lain. Laah?
Saya malah 'agak tergelitik' dengan satu kalimat di bagian akhir cerpennya:
Saya malah 'agak tergelitik' dengan satu kalimat di bagian akhir cerpennya:
"Dipersembahkan untuk orang-orang muda di masa lalu, apakah kalian sudah berbahagia sekarang?" ;)
Love is a Verb (Melia Kusumadewi)
Banyak dari kita yang punya pacar pasti pernah ngeluh kalo pacarnya cuek. Nggak perhatian-lah, nggak pedulian, jarang komentarin apa-apa. Ini juga terjadi sama Timal. Dia protes, masak cowoknya nggak pernah ngasih perhatian apa-apa tiap Timal post sesuatu di Facebook? Komen kek, like kek. Ya ampun. Kalau ngalamin sendiri, rasanya jadi cewek emang nyebelin banget punya pacar yang datar kayak Rangga. Tapi pas baca cerita Timal kok ya malah pengen nampol si Timalnya yak?! Penting banget abisnya masalah Facebook aja dibesar-besarin. Untung ceritanya ditutup dengan akhir yang sweet. Emang cinta itu lebih kerasa kalau ditunjukkan lewat perbuatan nyata, nggak hanya kata-kata. #Heaaa
Perkara Bulu Mata (Nina Addison)
"Untuk para cowok, terutama yang suka tarik ulur nggak jelas sama cewek, kalian itu maunya apa sih?! Dunia itu sudah cukup rumit dengan segala aturan dan tetek-bengeknya, kenapa harus kalian persulit dengan ngasih sinyal-sinyal yang menyesatkan? Sedikit tarik ulur memang seru, tapi kami ini bukan layang-layang yang lantas bisa kalian putuskan talinya seenaknya cuma demi permainan!
Hayoh jawab! Jawaaaaaab!"
#iniwajibbangetdikutip! =)))
#iniwajibbangetdikutip! =)))
The Unexpected Surprise (Nina Andiana)
The Unexpected Surprise jadi agak berbeda dengan cerita lain karena fokusnya adalah cinta kepada keluarga, terutama orangtua sendiri. Bagus sih, tapi saya nggak terlalu suka...
Senja yang Sempurna (Rosi L. Simamora)
Nah, saya suka dengan cerpen seperti Senja yang Sempurna ini. Penuh diksi yang nggak biasa, tapi untungnya saya masih bisa ngerti jalan ceritanya (baca: otak saya nyampe! Hihihi) Ceritanya juga enak dibaca. Bahasanya indah gitu. Cuma komentar saya sama ending ceritanya: "Yaaaaah."
Cinta 2 x 24 Jam (Shandy Tan)
Ini cerita yang paling unik dari semua cerpen sebelumnya! Pas banget jadi penutup. Dari mulai twist, sampai point of view-nya, berhasil bikin saya senyum-senyum pas akhirnya sampai di halaman terakhir. Segar, lucu, dan agak-agak bikin nyesek sih. Hihihi.
Overall, keunggulan dari kumpulan cerpen Autumn Once More ini, selain karena diisi oleh penulis-penulis maupun editor kebanggaan salah satu publisher buku terbesar di negara kita ini, adalah penulis-penulisnya berhasil membuat cerita yang satu tema namun masih khas dengan gaya kepenulisan masing-masing. Khas-nya itu terasa banget, deh. Jadinya jump dari satu kisah ke kisah lain terasa enak, fresh dan nggak bingung. Dari semua cerpen, favorit saya adalah Jack Daniel's vs Orange Juice karya Harriska Aditia, Cinta 2 x 24 Jam-nya Shandy Tan, sama Senja yang Sempurna-nya Rosi L. Simamora. :)
Read other reviews of Autumn Once More:
1. Mas Ijul (Yuliyono)
2. Mbak Desty
3. Dhia Citrahayi
paling suka cerpennya Ika Natassa, nggak sabar nunggu bukunya terbit :)
ReplyDeleteAku juga penasaran :-) tapi 2015 masih lamaaaw
Deletepenasaran sama cerpennya hetih, hahaha...aku juga lebih suka cerpen yang nggak terlalu susah dimengerti, soalnya mana ceritanya udah pendek, masa kita masih disuruh berkerut-kerut juga, hihi
ReplyDeleteAku juga waktu itu paling penasaran kedua sama karya beliau Mbak... secara yah, orangnya jenius & enak banget kalo udah nerjemahin/jadi editor eeeh pas baca cerpennya kok malah nggak nangkep :-?
Deletesalah satu kelebihan buku ini adalah keuntungannya dipakai untuk dana sosial kemanusiaan kan :)
ReplyDeleteIya, itu juga! Thanks for pointing it out, Mas Tezar :)
DeleteOwh, Ternyata ini tuh kumcer ya? Setauku novel karya Ilana Tan #keplaks
ReplyDeleteHehehe, yang karya Ilana Tan lainnya mah Seasons to Remember (itu juga bukan novel sih, kutipan quotes-quotes dari bukunya...)
DeleteThe book? Yes it is! :)
ReplyDeletelike it ,so interesting
ReplyDeleteUdah lama nyidam kumcer ini tapi belum kesampaian... :')
ReplyDeleteinteresting...
ReplyDeletevery good..
ReplyDelete