oleh Ika Natassa
diterbitkan 17 Desember 2014 oleh Gramedia Pustaka Utama
Metropop/Romance/Drama/Chick-Lit
488 halaman
buku lain dari penulis: A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Antologi Rasa, Twivortiare
selesai dibaca 3 Januari 2015
[warning: spoilers]
***
"You know you’re in love with the right person when falling in love with him turns you into the best version of yourself."
Setiap pasangan punya cerita masing-masing, kadang manis, kadang juga pahit. Enam tahun setelah Divortiare dan dua tahun setelah Twivortiare, Alexandra dan Beno kembali hadir melalui akun Twitter @alexandrarheaw. Melalui buku ini, kita kembali diajak “mengintip” kehidupan mereka sehari-hari, pemikiran Alexandra yang witty dan selalu apa adanya, bahkan merasakan langsung interaksi antar karakter-karakter yang diceritakannya. Membaca Twivortiare 2 seperti mendengarkan sahabat sendiri bercerita tentang manis dan pahitnya hidup, tentang pilihan, kesalahan masa lalu, dan tentang makna sesungguhnya dari kesempatan kedua.
"Today is 'bring your kids to work' day at my office. Semua bawa anak ke kantor kecuali gue dan yang masih single."
Kembali dengan jilid kedua dari kisah kehidupan rumah tangga si bankir Alexandra dan suaminya Beno Wicaksono pasca rujuk, kalimat tersebut termasuk dalam tweets-tweets pertama yang muncul dalam Twivortiare 2, sebagai pemeta fokus kali ini: Kehadiran anak diantara Alex dan Beno. Tentang betapa inginnya Alex dan suaminya buat punya momongan, keharusan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan hal ini dari para tante-tante Beno yang rese, dan perjuangan mereka demi menghadirkan si buah hati, hingga akhirnya lahir seorang Arganta Saka Wicaksono. Selain itu, Twivortiare 2 juga dilengkapi dengan cerita suka-duka mengenai pekerjaan Alex-Beno, kegiatan mereka sehari-hari, weekend getaway di Kebagusan atau rumah mertua, trip ke berbagai kota, juga keisengan-keisengan Alex yang seneng banget ngerjain Beno.
Aku lumayan sedikit merasa beruntung karena nggak follow akun @alexandrarheaw di Twitter yang sekarang, jadi hampir semua tweets-nya terasa fresh dan baru. Ada perbedaan mencolok yang sangat terasa waktu membaca Twivortiare 2 ini, yaitu pribadi Alex yang kini makin dewasa. Di Twivortiare yang menceritakan tentang hari-hari awal mereka rujuk, Alex dan Beno masih sering banget berantem dan ambek-ambekan. Hal ini kejadian berkali-kali dan bikin cerita agak repetitif. Tapi di Twivortiare, voila! Kayaknya bisa dihitung jari berapa kali mereka berantem, bahkan mungkin nggak pernah! Lebih seringnya sekarang Alex berusaha mencari waktu yang tepat buat ngomong atau justru mengalah, jadi nggak ada lagi adegan kabur-kaburan ke rumah Kebagusan :) Ini satu hal yang aku sukai banget dari Twivortiare 2. Hubungan Alex-Beno sekarang udah benar-benar terasa dewasa, adem, dan lebih nyaman, yang jadi penanda bahwa mereka sekarang udah di tahap yang baik untuk masuk ke fase selanjutnya.
"Gue capek banget, jadi males berantem. Kalo gue buka mulut, pasti ujung-ujungnya berantem lagi, jadi gue diem aja."
Kemudian, di Twivortiare 2 ini jauh lebih banyak interaksi dengan followers yang ditampilkan. Pertanyaan-pertanyaan dan mentions yang masuk (dari groupiesnya Beno, terutama) jadi penggerak utama yang mempengaruhi jalan cerita. Lucu deh, banyak akun-akun yang namanya familiar buatku dan sukses bikin senyum-senyum sendiri hihi. Nggak hanya itu aja, Wina dan Beno juga kini semakin sering muncul untuk ikutan menjadi pelengkap (Yay!). Tapi kalau ada satu hal yang harus aku akui sebagai keunggulan Twivortiare 2 kali ini, adalah dedikasi Ika Natassa sebagai penulis terhadap karakter-karakter yang ia ciptakan. Tweets aja nggak cukup, Ika melangkah lebih lanjut dengan menghadirkan postingan-postingan screenshots percakapan Alex dengan karakter lain dari WhatsApp, BBM, iMessage, Path, bahkan ia juga memasukkan foto/ilustrasi baby Arga di akun tersebut. Hal-hal inilah yang membuat Twivortiare 2 jadi autentik, karena penulisnya nggak setengah-setengah berusaha membuat karakternya se-hidup dan se-real orang-orang biasa.
Dengan hampir 500 halaman untuk Twivortiare 2 kali ini, puasss banget rasanya mengulik kehidupan Alex dan Beno. Meskipun tone buku secara keseluruhan masih agak mellow karena masalah anak, Twivortiare 2 tetap sukses menghibur dengan kisah-kisah iseng jailnya Alex, lempeng-overprotektif-tapi-manisnya Beno (!!!), dan hal-hal yang mereka lakuin berdua. Di satu sisi, Twivortiare 2 lebih enak dibaca karena drama-dramanya sekarang lebih terkontrol, tapi di sisi lain, kadang sisi cheesy-nya Alex dan Beno ini aduh, bisa bikin meringis juga ya :") Entah kenapa dari sekian banyaknya tampilan-tampilan kehidupan mereka berdua, bagian paling favoritku justru dua screenshots dimana Alex berusaha ngajarin Beno arti dari emotikon-emotikon yang ada di handphone mereka. Setelah itu adegan dimana Alex ngasih surprise ke Beno dengan pulang lebih awal dari Surabaya. Lucuuuuu!
"I bet Beno Wicaksono is the only husband who woke his wife up across the ocean just to ask: Yang, kaus kaki aku yang satu lagi mana?"
Screenshots: "Anakku gimana kabarnya? | Anak kita, Beno. We're fine. Tapi mual dikit aja. Kamu cepetan pulang dong, hon. Masih di RS? | Udah deket | Deket hati aku maksudnya? :* | Deket setiabudi"
HAHAHA
"Kamu kenapa sih kalo mandi harus lama banget kayak duyung? | Kamu kenapa sih kalo makan harus banyak banget kayak gorila?"
Pada akhirnya, Twivortiare tetap jadi sebuah buku yang enak dinikmati (dan quotable banget, seperti biasa) bagi para pengikut setia Alex dan Beno. Untuk pembaca yang belum pernah mengikuti kisah mereka pun, menurutku pribadi, nggak harus baca Divortiare atau Twivortiare dulu untuk bisa mengerti jalan ceritanya. Semua cukup jelas kok. Plot and pace wise, Twivortiare 2 bisa dibilang agak lambat, tapi untuk penyuka cerita-cerita dengan penokohan dan karakter yang 'hidup', buku ini bakal jadi buku yang enak buat dibaca. Ika Natassa is a very nice author to her readers (Have you noticed it? Meskipun sering mengakhiri buku-bukunya dengan ending gantung, pada akhirnya Alex-Beno rujuk lagi, dan pada akhirnya juga mereka sekarang benar-benar dikaruniai anak, kan? Hehe), so I think it's safe to expect a lot more good things to come for our favorite characters: Alex, Beno and their baby :)
***
Selamat tahun baru 2015, teman-teman. Twivortiare 2 is my first book that I read this year, what's yours? Semoga (liburannya dan) tahun 2015 ini menyenangkan untuk kita semua, ya!
As always, don't forget to have fun and read some more,
yeay, Tirta come back, rajin-rajin ya, kangen nih sama reviewmu :)
ReplyDeleteaku belum punya nih, huhuhu, ak ngikutin twitternya Alex tapi g mentengin terus, jadi pengen cepet baca setelah baca reviewmu :)
Wooi. Kaaaau. Baru muncuuul. Sibuk kuliah yah? Hahaha :"
ReplyDeleteAku juga ngakak tuh waktu percakapan Deket Setiabudi. Benooo Benoo, Gak bisa diajak becanda wkwkw
Aaah, quote nya itu jadi bikin tempting bgt buat beli bukunyaa =))
ReplyDelete