June 28, 2013

The Chocolate Thief by Laura Florand

The Chocolate Thief

Judul: The Chocolate Thief
Penulis: Laura Florand
Genre: Contemporary romance-Chicklit
Seri: Amour et Chocolat #1
Penerbit: Kensington
Tanggal terbit: 31 Juli 2012
There might be spoilers. You've been warned.
#PostingBarengBBI Juni: Romance

***

Paris—fashion, romantis, dan cokelat.
Namun, tidak untuk wanita Amerika sepertiku. Aku sudah tidak tahan lagi berjalan (sok) anggun dengan high heels ini. Menurutku, Paris juga bukan kota teromantis di dunia. Dan tolong catat, semua itu berawal dari Sylvain Marquis yang dengan sombongnya menolakku untuk bekerja sama.

Oh God! Apa dia tidak mengenaliku? Aku ini Cade Corey, pewaris tahta Corey Chocolate, perusahaan cokelat terbesar di Amerika. Oke, lihat saja.... Memangnya hanya dia satu-satunya pembuat cokelat terbaik di dunia ini?!

"There you go again."
"What do you mean?"
"Falling for some glamorous, rich woman who's just going to use you."

I love June! Tema baca barengnya pasti nggak jauh-jauh dari summer reading, holiday, atau sesuatu yang ringan-ringan dan berbau contemporary =D Buat baca bareng BBI dengan tema romance kali ini saya baca The Chocolate Thief-nya Laura Florand.

Cade Corey adalah wanita sukses pewaris takhta Corey Chocolate, sebuah perusahaan besar milik keluarganya yang dibangun di Maryland, Amerika. Kali ini Cade punya satu keinginan: Membuat sebuah premium-line bagi cokelat produksi Corey, yang akan dibuat eksklusif bersama seorang chocolatier terbaik dari Prancis. Target utamanya adalah Sylvain Marquis, chocolatier handal dari Paris yang tidak hanya berbakat, tapi juga tampan dan sangat passionate terhadap cokelat. Namun Cade tidak menyangka Sylvain akan menolak tawarannya ini mentah-mentah. Meskipun ia punya daftar panjang chocolatier lain yang bisa ia ajak bekerja sama, Sylvain tetaplah target utama. Cade yang geram berusaha mencari cara lain agar ia bisa mengetahui resep rahasia pembuatan cokelat dari Sylvain. Ia bertekad akan melakukan segala cara, termasuk menyamar jadi orang lain demi mengikuti workshop pembuatan cokelat oleh Sylvain maupun menyusup ke dalam tempat kerjanya. Hence the name, The Chocolate Thief.

Things that are special about The Chocolate Thief...

1. Ceritanya berlatarkan kota Paris, kota favorit semua orang saat membaca. Iya kan? Rasanya saya jarang banget nemuin buku berlatar Paris/Prancis yang nggak disukai orang-orang (Stephanie Perkins' Anna and the French Kiss, Rachmania Arunita's Eiffel I'm In Love, Gayle Forman's Just One Day, to mention a few). The Chocolate Thief nggak menggambarkan Paris secara detail, tapi suasananya tetap terasa selama membaca keseluruhan buku. There are bits of french every here and there, yang mendukung untuk menambah kesan 'Prancis' di dalam ceritanya.

2. Sudut pandang cerita menggunakan sudut pandang ketiga, baik dari sisi Cade maupun Sylvain. And Laura was good at telling the story this way. Meskipun penulisan dari POV ketiga kadang membuat cerita terasa distant dengan pembaca, tapi overall hal ini nggak jadi masalah besar saat membaca The Chocolate Thief. Not to mention the book is also very funny and entertaining! Penulisnya jelas-jelas tau apa yang ia tulis dalam ceritanya. Penggambaran maupun pendeskripsian mengenai dunia per-cokelat-an dijelaskan dengan ngalir dan enak, seolah-olah kita pembacanya sendiri lagi menikmati sebatang cokelat yang lezat.
My fave part from the book: Bagian lunch dimana Cade makan di satu restauran yang sama dengan Sylvain & Chantal dan Sylvain nuduh Cade ngikutin dia, juga sewaktu Cade & Sylvain menghadiri pesta ulangtahun sepupu Sylvain.

3. Cade and Sylvain are both truly passionate about what they do and I love it about them. Mereka terlibat semacam love/hate relationship disini. Sylvain mati-matian menolak mengizinkan perusahaan Corey Chocolate membuat cokelat yang dicap dengan namanya, tapi ia sendiri tertarik pada Corey. Every banter between them is endearing & lovely.

The Chocolate Thief versi Bentang
4. Karakter-karakter pendukung yang kuat juga bisa jadi alasan kenapa saya suka buku tertentu. Dalam The Chocolate Thief tidak semua secondary charactersnya hadir cukup sering ataupun 'kuat', tapi mereka punya peran masing-masing yang cukup baik dan mendukung. Nggak berlebihan maupun kekurangan. I especially have a special spot for Jack Corey, Cade's grandfather who inspired her to be a chocolate thief :))

5. I love Sylvain's characterization! Udah disebutkan sebelumnya bahwa Sylvain ini adalah seseorang yang sangat passionate terhadap pekerjaan dan dunianya. Tapi latar belakangnya lebih menarik lagi. Diceritakan bahwa awalnya Sylvain hanyalah seorang cowok remaja culun yang pemalu, tapi dia memang sudah memiliki ketertarikan kuat terhadap cokelat. Kini, ia sudah berhasil menjadi chocolatier yang terkenal seantero Prancis. Namun dibalik itu semua, Sylvain tetaplah seorang nerd yang masih awkward ketika menjalin hubungan dengan perempuan. Hihihi.

6. Sebutan penganan-penganan ringan yang khas Prancis bikin ceritanya jadi ikutan 'enak', deh. Sepele, sih, tapi kalau tiap beberapa halaman sekali disebut hal-hal semacam cokelat, chamallows (atau s'mores), butter cookies, ravioles, ganache, lama-lama yang baca pasti kepengen juga kan.... :)))

Overall, The Chocolate Thief may just be another chicklit if it's not for the world of chocolate the author has created beautifully. Faktor cokelat disini nggak hanya jadi pemanis, tapi bagian besar yang menjaga ceritanya tetap berjalan. I'd totally recommend the book to everyone who: loves chicklit, or needs something romantic, light and fun to read in their spare time, or simply interested in stories which are located in Paris/France in general (Anna and the French Kiss lovers, here you go!).

Terjemahan:
Saya baca The Chocolate Thief dalam versi bahasa aslinya, tapi terjemahannya sendiri sudah ada di toko buku sejak beberapa waktu lalu, diterbitkan oleh Bentang Pustaka (2013, translator: Veronica Sri Utami). I do think the Indonesian cover version is pretty! (better than the original, even) Kudos to Bentang!

About the Author:

Laura Florand was born in Georgia, but the travel bug bit her early. After a Fulbright year in Tahiti, a semester in Spain, and backpacking everywhere from New Zealand to Greece, she ended up living in Paris, where she met and married her own handsome Frenchman. She is now a lecturer at Duke University and very dedicated to her research into French chocolate. (from Kensington Publishing Corp. author profile

Twitter: @lauraflorand 


Read other reviews of The Chocolate Thief by:
The Readiacs
Sunita at Dear Authors
Chachic at Chachic's Book Nook

Has anyone read the book? What do you think about The Chocolate Thief? If you've read the bahasa version, what do you think? Is the translation good and enjoyable as well? Let's talk and share! :)


No comments:

Post a Comment

Thank you for reading this post! I always love to share and discuss thoughts about books or simply reading your comments; they are very much appreciated! I will try to reply every one of them so make sure to check back. ❤