Setiap kali saya mendapat kesempatan traveling – entah berlibur atau tugas kantor – saya selalu mencuri-curi waktu untuk mampir ke toko buku setempat. Tidak penting apakah saya akhirnya berhasil menenteng belanjaan atau tidak (seringnya sih iya, haha), yang lebih penting bagi saya adalah menemukan tempat yang bisa mengobati rasa kangen rumah alias homesick. Karena buat saya, toko buku di mana-mana itu hanya berarti satu hal: membuat betah.
Berikut adalah beberapa toko buku yang sempat saya sambangi dan menjadi favorit, dan sukses membuat saya menemukan wujud rumah bahkan di pelosok yang jauh sekalipun :)
Omuniuum, Bandung
Source |
+ Omuniuum +
Jl. Ciumbuleuit 151 B lantai 2 Bandung 40141
ph. 022-2038279 | 087821836088
www.omuniuum.net
@omuniuum
Books Actually, Singapura
Saya menemukan toko buku ini karena bisik-bisik seorang kenalan yang sudah menetap di Singapura. Books Actually adalah toko buku independen yang banyak menjual buku-buku collector's edition, termasuk buku-buku karya penulis lokal Singapura. Yang membuat betah adalah interior toko ini yang sepertinya bisa menggoda pencinta buku mana pun. Deretan rak yang dipadati buku dengan cover cantik, berpadu dengan pernak-pernik vintage, membuat waktu sangat cepat berlalu di dalam toko ini. Yang juga seru, di bagian belakang toko terdapat ruangan khusus barang-barang “gift ideas”, dari mulai bookish totebag sampai teko bermodel kuno. This is a heaven for all kinds of geeks! Oiya, lokasi toko ini yang terletak di area residensial tua di Singapura juga membuatnya tampil beda dari kebanyakan toko yang berlokasi di daerah Orchard Road yang modern. Di sekitar Books Actually, banyak terdapat toko-toko vintage mulai dari toko interior sampai coffee shop bernuansa cozy.
Books Actually
No. 9 Yong Siak Street
Tiong Bahru
Singapore 168645
+ 65 6222 9195
booksellers@booksactually.com
www.booksactually.com
@BooksActually
Kinokuniya, Bangkok
Naaah... Sebenarnya, Kinokuniya itu nuansa tokonya sama di mana-mana, di Jakarta, Singapura atau Bangkok. Lantainya didominasi kayu, sementara rak-rak bukunya dibuat tinggi sampai ke langit-langit. Tapi apa yang membuat Kinokuniya di Bangkok berbeda? Waktu itu kebetulan saya sempat mampir di Kinokuniya Siam Paragon, salah satu mall paling besar di Bangkok. Yang membuat saya tercengang-cengang adalah harga bukunya yang lebih murah dari di Jakarta maupun Singapura. Koleksinya sama lengkapnya, malah banyak buku yang sudah masuk di Bangkok dan belum ada di Jakarta. Salah satu harta karun yang saya dapatkan adalah Cuckoo’s Calling dengan harga sekitar 100 ribu IDR lebih murah dibandingkan harga di Jakarta! Lumayan banget kan? Coba deh mampir ke sini kalau kebetulan kamu sedang ada di Bangkok.
Siam Paragon Store
3rd Level Siam Paragon, 991 Rama I Road, Pathumwan, Bangkok 10330 Thailand
Tel: (66) 2610 9500
Fax: (66) 2610 9510
American Book Centre (ABC), Den Haag
Source |
Source |
Lange Poten 23
2511 CM The Hague
The Netherlands
tel: +31 (0)70 364 2742
fax: +31 (0)70 365 6557
email: dh@abc.nl
Kramerbooks & Afterwords Cafe, Washington DC
Yang unik dari toko buku ini adalah suasananya yang selalu ramai, karena selain toko buku, di bagian belakang bangunan ini juga ada cafe merangkap bar, tempat orang-orang bebas duduk, nongkrong, sambil minum atau ngemil dan baca buku yang baru dibeli. Lokasinya di tengah Dupont Circle, daerah yang memang selalu “hidup” dengan deretan restoran dan cafe. Yang lebih seru, Kramerbooks buka sampai tengah malam, bahkan buka 24 jam di saat weekend. Benar-benar tempat yang tepat untuk para insomnia :D Saya sendiri sempat nongkrong lama banget di toko ini, tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun karena setiap orang memang menikmati waktunya di sana, bahkan bila akhirnya nggak beli apa-apa!
1517 Connecticut Avenue, NW, Washington, DC 20036
www.kramers.com
Mbak Astrid atau Astrid Felicia (BBI 1301004), sesama anggota BBI denganku (terutama di Bajay Jabo, hehe), adalah penulis dari artikel Traveling with a Bookish Twist di atas. Seru-seru yaa tempatnya, lumayan bikin ngiler pengen traveling dan mengunjungi toko buku-toko buku tersebut :D
Untuk sedikit mengenal Mbak Astrid lebih lanjut, berikut adalah hasil interview aku dengan beliau yang dilakukan bersamaan dengan proses penulisan guest posting, salah satu dari rangkaian kegiatan perayaan ultah ketiga Blogger Buku Indonesia.
Pertama-tama, ceritain sedikit dulu dong tentang diri Mbak Astrid. Misal: TTL, tinggal dimana, pekerjaan sebagai apa :D
Aku lahir di Bandung, 23 November 1980, anak kedua dari 3 bersaudara. Dibersarkan di keluarga kutu buku, dari kecil aku sudah sangat suka membaca. Aku tinggal di Bandung sampai lulus kuliah, dan pindah ke Jakarta untuk kerja. Sekarang aku kerja di AMINEF, yayasan yang mengelola beasiswa Fulbright, yaitu beasiswa yang fundingnya berasal dari pemerintah Amerika Serikat. Selain buku, education adalah bidang yang jadi passionku. Sebenernya masih related sih satu sama lain... Sekarang aku tinggal di apartemen kecil mungil sama suami dan anakku yang umurnya 4,5 tahun :)
Buku-buku jenis apa yang biasa Mbak Astrid baca dan tulis reviewnya di Books to Share?
Mungkin aku termasuk pembaca yang lumayan omnireader, tapi khususnya aku suka buku-buku anak (terutama yang menang Newberry), misteri/thriller (aku fans berat Agatha Christie!), dan sastra kontemporer (semacam buku-bukunya Khaled Hoseini, Jhumpa Lahiri, dan sejenisnya). Aku juga cukup suka genre fantasi dan historical fiction. Yang nggak begitu aku suka itu romance XD
Beberapa postku yang lumayan sering dikunjungi orang-orang: Seri Lima Sekawan | Dongeng Grimm BersaudaraTrus pernah juga menang lomba review antara lain untuk review The Hobbit.
Mbak Astrid, sehari-harinya kan multiperan tuh. Antara kerja, jadi Ibu (mengurus keluarga dan Yofel yg lucuuu), sosialisasi, baca dan ngeblog. Gimana sih, cara Mbak untuk membagi waktu dengan baik sehingga semuanya terlaksana?
Hehehe ini sebenernya sih pinter-pinternya kita aja :D Aku sendiri masih suka keteteran kok...Yang pasti kalau baca buku itu aku sering nyuri waktu malam hari sebelum tidur, sama pagi-pagi sebelum ngantor. Weekend juga aku usahain baca di setiap kesempatan. Sementara kalau ngeblog... hmmm... Aku banyakan ngeblog di kantor, hahahaha.... jangan bilang-bilang bos aku ya XD
Meme buatan Mbak Astrid, Wishful Wednesday, bisa dibilang termasuk meme diantara pembaca blog buku Indonesia yg paling lama dan paling banyak diikuti kan tuh (FYI, Wishful Wednesday sudah berlangsung sekitar 2 tahun lebih lamanya! Wow). Gimana caranya supaya bisa konsisten mempertahankan WW sejauh ini tiap hari Rabu? Pernah nggak tuh, ada kelewatan sekali atau dua kali untuk posting?
Di tahun pertama WW, aku sering absen beberapa kali, apalagi waktu itu kan pesertanya masih sedikit, jadi aku belum sekomit sekarang untuk konsisten posting tiap minggu. Tapi masuk tahun kedua, aku bertekad untuk lebih konsisten, apalagi karena pesertanya mulai bertambah, aku coba untuk lebih tanggung jawab. Kadang suka kelupaan schedule postingan padahal hari Rabunya aku tugas ke luar kota atau meeting seharian, nah ini paling aku woro-woro di Twitter kalau WW bakal terbit telat. Ini tantangan juga sih buatku, apalagi aku biasanya orangnya angin-anginan.. Tapi so far aku seneng banget bisa hosting WW :)
Awal Mbak Astrid join BBI, bagaimanakah ceritanya?
Hehehe, aku kebetulan salah satu member yang masuk di awal BBI berdiri. Aku sering saling blogwalking dengan para pendiri BBI, Ana, Mia, Ally, dan beberapa member awal BBI lainnya. Awalnya aku diajak join via FB. Aku sendiri kaget dan seneng banget karena tahu ada komunitas keren yang anggota dan kegiatannya relate banget sama aku. Nah, setelah BBI resmi jadi organisasi, aku diminta Helvry untuk bantuin di kepengurusan sebagai sekretaris sampai sekarang. So far sih pengalaman jadi member/pengurus ini banyak banget yang berkesan...
Menurut Mbak Astrid, bagaimana perkembangan dunia perbukuan Indonesia termasuk komunitas reviewer buku seperti BBI ini? Adakah sisi positif atau negatifnya?
Aku lihat di Indo semakin banyak blogger yang mengkhususkan blognya sebagai blog buku. Perkembangan dunia buku juga makin semarak. Tapi kadang suka berharap juga animo pembaca dan penerbit nggak sekadar sebatas diskon buku murah aja XD Memang masih susah untuk mencari-cari event yang pas untuk komunitas reviewer di Indonesia. Tapi mudah-mudahan ke depannya kita semakin menemukan formula yang tepat, sehingga komunitas reviewer tidak hanya berkembang dalam hal jumlah saja, tapi juga kualitas dan kontribusinya di dunia literatur.
Harapan untuk BBI kedepannya.....
Semoga BBI bisa semakin berkembang dan memberikan kontribusi berarti di dunia literatur Indonesia. Semoga anggotanya tidak hanya semakin banyak, tapi juga semakin kompak dan punya komitmen bersama dalam memajukan dunia buku di Indonesia. Mudah-mudahan suatu saat nanti kita bisa seperti Kirkus Review atau komunitas reviewer internasional yang sepak terjangnya diakui di dunia industri buku :)
Terima kasih banyak Mbak Astrid untuk artikel dan interviewnya <3
Blog Mbak Astrid bisa diintip di Books to Share
PS: Untuk interviewku sendiri bisa dilihat di blog Kak Nina @ Diarinya Pecandu Buku (Mampir-mampir yaa!). Post lengkap BBI Anniversary Guest Posting bisa dilihat disini.
Have fun and read some more!
selain tanggal lahir kita sama, ternyata kita sama-sama anak kedua dari tiga bersaudara, mbak astrid :3
ReplyDeletewaaah kembaranku, semakin banyak persamaannya, tosss anak tengah :D
DeleteToko bukunya keren2... Wah nyenengin banget kalo bisa ke sana
ReplyDeleteaahh... Astrid, keren banget post-nya lengkap dengan foto dan alamatnya, jadi kapan BBI napak tilas ke toko-toko buku itu? ;-)
ReplyDeleteAaa Kak Astrid bikin ngiler banget nih, pengen jalan-jalan deh, hikss..
ReplyDeleteJadi nyesel mampir ke post ini (terus harus gimanaa?? xD)
Pantes yaa Kak Astrid rajin nongol di kopdar BBI, suka jalan-jalan *lari sebelum dijitak
Mba Astrid, kau membuatku iri., aku jadi pengen keliling2 negara cuma untuk njajali toko buku dan suasanya. Nice sharing mba.
ReplyDeletehuhuyyyy thanks tirta sudah menerimaku namu di sini :) jangan bosen ya (lho kok ngelunjak) ;p
ReplyDeleteSama-sama Mbak Astriddd iya jangan bosen-bosen juga ya 'bertamu' ke IPR hihi kapan aja boleh kok kalo mau nulis lagi xD #ngelunjakjuga
Deletegenre buku kita hampir samaan ..dan jadi pengen jalan-jalan ke toko buku yang diceritain di atas :)
ReplyDeletekinokuniyaa~~ suka banget sama interiornya yang serba kayu... :) keren Kak Astrid!
ReplyDelete*squealing sama Sasti*
ReplyDelete*ngiler parah*
Keren-keren banget toko bukunya!!! >____<
duh, mbak astrid. Ngiler aku liat jalan-jalan mu :D
ReplyDeleteHi Mbak Astrid! Sumpah, artikel ini prokatif banget buat ikutan jalan-jalan dan wisata buku. Rajin-rajin aja jalan-jalannya dan ngepos ceritanya ya ^_^
ReplyDeleteMantaps, Mba Astrid. Seneng banget ya sambil traveling bisa belanja buku juga. Hihihi. Books Actually Singapore masuk daftar 10 toko buku yg menginspirasi di dunia.
ReplyDeleteIni salah satu post yg bikin ngiler... jadi pengen apply kerjaan yg banyak dinas luar alias travelingnya, hahaa
ReplyDelete