Judul: Kukila
Penulis: M. Aan Mansyur
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2012 (September)
Harga: Rp 38.000
***
Nak, dua hal aku
benci dalam hidup: September dan pohon mangga. September tidak pernah
mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh
penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang
pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan
dosa-dosa—dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi
penyesalan-penyesalan.
Kukila adalah perempuan itu, yang
membenci September dan pohon mangga. Hidupnya didera rasa bersalah yang
besar, kepada mantan suaminya, mantan kekasihnya, dan anak-anaknya.
Kepada suratlah dia berbicara dan kepada pohon-pohonlah dia
menyembunyikan masa lalu, karena rahasia, konon, akan hidup aman dalam
batang-batang pohon.
Selain “Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”, di
dalam buku ini ada dua belas cerita pendek lain, dikisahkan dalam
kata-kata Aan Mansyur yang manis, bersahaja, kadang sedikit menggoda.
***
Kukila. Bayangkan seorang perempuan dengan nama yang cantik seperti itu. Kukila. Kukila. Kukila.
Pohon besar itu punya rahasia. Dulu, ceritanya, terdapat tiga anak manusia. Dua laki-laki dan satu perempuan. Laki-laki pertama sering datang dan duduk di bawah pohon itu, memandang ke arah rumah dengan dua jendela. Satu jendela di samping, dan satu di arah utara. Dari kedua jendela tersebut, terlihat dua anak manusia lainnya. Satu perempuan dan satu laki-laki. Dua anak tersebut juga melihat ke luar, ke arah laki-laki yang duduk di bawah pohon.
Apa hubungan cerita itu dengan Kukila? Dengan mantan suaminya? Dengan semua penderitaan hidupnya? Surat-surat Kukila, anak-anaknya, bahkan surat mantan suaminya akan menjelaskan semua itu.
***
Covernya cantik banget yaaaaaa :)
Jujur saya pertama tertarik karena fisiknya. Kalau dipajang di deretan rak toko buku itu langsung mencuri perhatian, gitu. Cantik, sebagaimana Kukila. Sebagaimana isinya.
Ada total 16 cerita dalam kumpulan cerpen karya Aan Mansyur ini. Kukila, Kebun Kelapa di Kepalaku, Setengah Lusin Ciuman Pertama, Perahu Kertas dengan Huruf-Huruf Kanji, Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan, Membunuh Mini, Aku Selalu Bangun Lebih Pagi, Ketinggalan Pesawat, Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi, Lima Pertanyaan Perihal Bakso, Lebaran Kali Ini Aku Pulang, Hujan. Deras Sekali, Tiba-tiba Aku Florentino Ariza, Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim, dan Cinta (Kami) Seperti Sepasang Anjing dan Kucing.
Cerita-cerita dalam buku ini dikemas dengan baik. Pilihan katanya menarik, tapi gampang dipahami. Cocok lah buat saya yang kadang lama mengerti maksud-maksud tersembunyi dalam kumpulan-kumpulan cerita biasanya (alias lemot :p). Penulis kebanyakan mengangkat tema umum, cinta, tapi cara pengungkapannya bermacam-macam. Saya paling suka twist-twist yang muncul di bagian akhir cerita, kadang agak shocking dan bikin senyum-senyum sendiri.
Ada beberapa cerita yang rasanya lewat begitu saja tanpa perhatian, tapi lebih banyak yang meninggalkan kesan. Dari 16 cerpen yang ada, saya paling suka Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Membunuh Mini, Lebaran Kali Ini Aku Pulang, dan Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi.
Intinya, buat saya, Kukila ada untuk dinikmati. Bukan untuk diartikan terlalu jauh, dikulik bagian-bagiannya lalu dianalisa satu-satu seninya. Kukila itu penghiburan, bacaan ringan yang cocok dibaca saat luang. The book left a sweet aftertaste after I finished it.
***
PS:
Ini remeh, tapi saya seneng deh tiap kali buka akun penulisnya, @hurufkecil. Konsisten terhadap username-nya sendiri, setiap kata yang ada di linimasa M Aan Mansyur semuanya menggunakan huruf kecil. Bahkan semua mentions ataupun nama username lain yang menggunakan huruf kapital akan ia ganti terlebih dahulu dengan huruf kecil. Hihihi.
sampulnya bikin jatuh cinta. eye-cathcing. love it.
ReplyDelete*belum baca bukunya sih* :p
Iya. Salut nih sama yang design covernya :)
DeleteSaya juga beli buku ini gara-gara covernya duluan. Jadi bukti kalo cover juga pengaruh besar yah sama ketertarikan orang, hehehe
ak suka sama twitnya @hurufkecil, baru beberapa baca cerpen dia di kumcer juga, nggak hanya menarik di 140 karakter, lebih pun @hurufkecil bagus :)
ReplyDeleteSetujuuuu =)
Delete