July 25, 2013

Evergreen by Prisca Primasari

Evergreen

oleh Prisca Primasari
Terbit 2013 oleh Grasindo Publishing
Indonesian fiction/Romance
203 hlm
Buku lain dari Prisca: Eclair, Kastil Es & Air Mancur yang Berdansa, Paris: Aline

***

Konichiwa! Selamat datang di Evergreen, kafe es krim penuh pelayan baik hati, lagu The Beatles akan melengkapi hari-harimu. Tempat yang menghangatkan, bahkan bagi seorang gadis pengeluh dan egois sepertimu, Rachel!

Di kafe itu, kau menemukan sebuah dunia baru, juga pelarian setelah dipecat dari pekerjaanmu. Menurutku itu bagus! Apa enaknya sih kerja jadi editor?

Namun, sebenarnya butuh berapa banyak kenangan dan sorbet stroberi untuk mengubah sifat egoismu? Atau yang kau butuhkan sebenarnya hanya kasih sayang? Mungkin dariku, si pemilik kafe? Hmmm?

"Kalau suasana hatiku sedang kacau, aku biasa datang ke kafe es krim Evergreen,"

Rachel Yumeko River—selanjutnya lebih sering dipanggil dengan Rashieru/Riba-san—baru saja dipecat dari pekerjaan yang sangat ia cintai di Sekai Publishing. Ia marah, kesal, kecewa dan merutuki diri serta nasib buruknya. Lebih sedih lagi ketika mengetahui teman-temannya malah meninggalkannya berlibur bersama tanpa mengajak Rachel sama sekali. Rachel merasa tidak dipedulikan. Ia juga sangat frustrasi, sampai-sampai sempat berniat untuk jisatsu—bunuh diri.

Dalam keadaan kacau, Rachel pergi ke Evergreen, sebuah kafe es krim manis yang terletak di Komazawa-dori, Shibuya. Disana ia bertemu banyak orang: Yuya si pemilik kafe, Gamma, Fumio, Kari, hingga Toichiro-san, pelanggan yang tiap hari datang ke Evergreen. Kunjungan Rachel ke kafe Evergreen berbuah baik. Atas kebaikan hati Yuya pula, Rachel ditawari untuk bekerja di Evergreen. Awalnya Rachel menolak. Ia gengsi. Tapi karena butuh pekerjaan, dengan berat hati ia menerima tawaran tersebut.

Evergreen seolah punya dua cerita utama. Yang pertama tentang Rachel dan usahanya membangun hidupnya kembali—berkenalan dengan orang-orang di Evergreen yang sedikit demi sedikit membuatnya menyadari dan mau mengoreksi diri serta memperbaiki kesalahan yang membuat ia dipecat dari pekerjaan. Yang kedua adalah tentang Fumio dan Toshi, adik Fumio yang menderita Alzheimer. Fumio berusaha sedapat mungkin supaya sang Adik tidak melupakan kenangan-kenangan keluarga mereka yang paling berharga, tapi usahanya kian berujung kecewa karena penyakit itu terus menyerang ingatan-ingatan Toshi tanpa ampun.

Tipikal buku-buku Prisca Primasari lainnya, world building di buku ini juga bagus dan kuat. Setelah Rusia, Prancis, kali ini Jepang. Saya selalu terkesan tiap kali baca buku beliau karena deskripsinya bikin imajinasi di kepala kita tentang latar tempat dan suasananya jelas, seolah-olah kita benar-benar ada di Evergreen yang manis, yang dapurnya senantiasa menguarkan wangi harum yang berasal dari menu-menunya.

Tembok kafe berwarna krem, dengan aksen garis-garis tipis cokelat tua yang mengesankan kulit dan kambium pepohonan. Papan bertuliskan Evergreen dirakit dari jati pipih dengan pinggiran yang mengikuti bentuk huruf-hurufnya. Jendela-jendela mungil di sana bergorden putih tipis, diikat menyamping dengan pita emas. Boneka-boneka beruang kecil tersemat di beberapa bagian gorden.
Rachel melihat banyak kursi puff, sofa mungil, dan meja-meja bertaplak handmade. Tembok dipenuhi kertas dinding nuansa oranye dan kuning, dengan motif bunga-bunga kecil. Para pengunjung dapat duduk dan menikmati es krim dimanapun.
Saya, jujur aja, nggak begitu suka sama tokoh Rachel. Dan karena udah nggak simpati terhadap tokoh utamanya duluan, jadi agak sulit mau melanjutkan baca sampai akhir. Rachel diceritakan sebagai tokoh yang super egois, ingin diberi perhatian padahal sendirinya jarang peduli pada dunia sekitar. Kerjanya hanya mengeluh, mengeluh, mengeluh saja. Ia juga keras kepala, kekeuh terhadap keinginan. Untungnya tokoh-tokoh lain di Evergreen bisa mengimbangi sifat jelek Rachel ini. Oh ya, selain itu juga ada Kari, yang wataknya juga aneh. Kari punya semacam rasa sebal yang tak beralasan terhadap Rachel. Hanya karena Rachel orang baru di Evergreen, masa sih bisa sekesal itu?

Juga, romance antara Rachel dan Yuya rasanya kurang intense. Interaksi mereka tidak begitu banyak, dan meskipun sejak awal jelas bahwa Yuya tertarik pada Rachel, sikap Rachel sendiri tidak menunjukkan apa-apa. Tadinya saya justru mikir kalo Rachel sukanya ke Fumio, bukan Yuya-senpai... :))

Kalau dibandingkan karya-karya Prisca yang lain, sejujurnya saya lebih suka Kastil Es & Air Mancur yang Berdansa, atau Paris: Aline. Tapi diluar itu, Evergreen tetaplah cerita yang enak 'dilahap'. Cerita Evergreen ringan dan konfliknya juga nggak berat. Tidak hanya terfokus pada romance, tapi juga kasih sayang keluarga dan persahabatan. Penuturan Prisca mengalir, setiap masalah diselesaikan satu persatu. Di akhir cerita, Rachel yang kita kenal sudah berubah banyak. Ia sudah berhasil menjadi seseorang yang lebih baik, juga mulai bisa memaafkan diri sendiri. Untuk pembaca buku-buku Prisca Primasari sebelumnya, Evergreen ini nggak boleh dilewatkan. :)
Mulut gelas sorbet dihiasi gula pasir putih, berkilau seperti serpih intan ketika tersiram cahaya lampu. Tiga stroberi besar bersalut cokelat cair, masih berdaun, menyembul dari serut-serut esnya yang berwarna merah jambu. Di bagian bawah gelas, terselip baki kecil berselimut flanel lembut.
Rachel mulai menyendok dan perlahan memakannya.
Dia tidak bisa berhenti.


Tentang penulis

Prisca Primasari, penulis Eclair: Pagi Terakhir di Rusia, Beautiful Mistake, Kastil Es & Air Mancur yang Berdansa serta Paris: Aline lahir di Surabaya, 22 Februari 1986. Di waktu luang senang membaca, window shopping, mendengarkan musik klasik, menonton film dan daydreaming.




4 comments:

  1. Wow, udah baca buku terbarunya Prisca ya?
    Aku malah baru baca yang Éclair :D
    http://luckty.wordpress.com/2013/01/24/review-eclair/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejujurnya................. Aku malah belum baca Eclair sama sekali huehueheheheuheheuhehehue

      Delete
  2. semakin penasaran baca langsung buku ini

    ReplyDelete

Thank you for reading this post! I always love to share and discuss thoughts about books or simply reading your comments; they are very much appreciated! I will try to reply every one of them so make sure to check back. ❤