January 03, 2014

Inferno by Dan Brown

Inferno

oleh Dan Brown
diterjemahkan oleh Berliani M. Nugrahani, Inggrid Djiwani
terbit September 2013 oleh Bentang Pustaka
Misteri/Suspense/Adventure/Historical/Adult Fiction
644 halaman
selesai dibaca 26 Desember 2013 (warning: there might be spoilers)

***

Tempat tergelap di neraka

dicadangkan bagi mereka

yang tetap bersikap netral 
di saat krisis moral.

Tengah malam, Robert Langdon terbangun di rumah sakit dan syok saat mendapati dirinya ada di Florence, Italia. Padahal, ingatan terakhirnya adalah berjalan pulang setelah memberi kuliah di Harvard. Belum sempat Langdon memahami keganjilan ini, dunianya meledak dalam kekacauan. Di depan mata, dokter yang merawatnya ditembak mati. Langdon berhasil lolos atas bantuan Sienna Brooks, seorang dokter muda yang penuh rahasia.

Dalam pelarian, Langdon menyadari bahwa dia memiliki sebuah stempel kuno berisi kode-kode rahasia ciptaan ilmuwan fanatik yang terobsesi pada kehancuran dunia berdasarkan mahakarya terhebat yang pernah ditulis—Inferno karya Dante. Ciptaan genetis ilmuwan tersebut mengancam kelangsungan umat manusia, Langdon harus berpacu dengan waktu memecahkan teka-teki yang berkelindan dalam puisi-puisi gelap Dante Alighieri. Belum lagi, dia harus menghindari sepasukan tentara berseragam hitam yang bertekad menangkapnya.

"Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral."
(AKA, my new favorite quote!)

'Ilmuwan fanatik yang terobsesi pada kehancuran dunia' seperti disebutkan dalam sinopsis di atas bernama Bertrand Zobrist. Ia menganggap bahwa keadaan dunia saat ini, dimana kejahatan, kehancuran, perbuatan-perbuatan jelek manusia seperti korupsi, curang, suka menipu, gila terhadap harta, dan keburukan-keburukan lain yang disebut dalam The Divine Comedy ciptaan Dante (Saligia, atau umumnya dikenal sebagai The 7 Deadly Sins) bersumber dari satu hal: Overpopulasi. Overpopulasi menyebabkan keadaan ekonomi memarah, bumi makin rusak karena terus menerus dimanfaatkan melebihi kapasitas, penyakit mematikan merajalela, penduduk miskin semakin banyak, kriminalitas berkembang, dan sejuta masalah lain. Bila hal ini terus menerus berlangsung, maka menurut perhitungan, dalam waktu 100 tahun mendatang kehidupan manusia akan punah sepenuhnya. Untuk menghindari kepunahan tersebut, Bertrand Zobrist berniat untuk mengurangi jumlah manusia yang hidup, dari (hampir) 8 miliar menjadi 4 miliar. Baginya, kehilangan beberapa jumlah manusia lebih baik daripada kepunahan total. Bersama Sienna Brooks, Langdon menyusuri kota Florence di Itali demi memecahkan kode-kode yang bisa menuntunnya untuk mencegah 'pengurangan jumlah manusia' ini terjadi. Namun pada saat yang sama, ia juga harus lari dari pihak-pihak yang ingin menangkapnya.


source
Membaca karya teranyar dari Dan Brown ini, buat aku, menyenangkan banget. Rasanya bahkan bisa bilang bahwa Inferno adalah buku-buku Dan Brown terfavorit dari semua buku sebelumnya! Selain lebih mudah dimengerti (kudos buat Bentang Pustaka yang sekali lagi bisa menerjemahkan karya Dan Brown dengan hasil akhir yang bagus banget, here's my applause for ya!), mungkin alasan utamanya emang karena aku tertarik dengan tokoh Dante dan The Divine Comedy-nya, meskipun sebelum baca buku ini pengetahuanku ya sebatas itu aja: Dante adalah penulis karya epik The Divine Comedy, yang terdiri dari Inferno, Purgatorio, dan Paradiso. Hehehe.

Secara keseluruhan, Dan Brown memang lagi-lagi menggunakan formula yang persis sama dengan buku-buku beliau lainnya. Dengan banyak referensi sejarah, seni, simbol-simbol, tokoh wanita cantik sebagai pemeran utama kedua, adanya pihak-pihak yang memburu Langdon, dan keberadaan tokoh 'protagonis' yang ternyata justru 'suspect' terbesar, semua hadir kembali di Inferno. Dalam beberapa hal, ini ngebuat Inferno jadi agak mudah ditebak, dan elemen surprise-nya jadi berkurang, tapi untungnya nggak mengurangi keseruan cerita. Terutama dengan banyaknya twist-twist mengagetkan yang rada bikin mindblown! Wah, di Inferno ini twist-nya gila dan keren banget. Kalau biasanya hanya ada satu twist besar dalam novel-novel Dan Brown, di Inferno banyak twist-twist dari twist awal (halah), jadinya twist-ception :)) Terutama tentang identitas dan tujuan asli (tidak hanya satu tapi banyak!) tokoh dalam cerita, yang sempet bikin nganga saking kagetnya.

Karena Dante lahir di kota Florence, Itali, maka latar tempat dalam cerita ini pun sebagian besar berada di kota kecil nan indah tersebut. Dan Brown mengajak kita untuk menyusuri berbagai tempat sarat sejarah yang mengisi sudut-sudut Florence seperti Pitti Palace, Palazzo Vecchio, Boboli Garden, Koridor Vasari, lalu 'mencekoki' kita dengan rentetan detail panjang tentang riwayat, serta tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Ia juga mengenalkan kita dengan berbagai tokoh seni terkenal yang terinspirasi oleh Dante dalam menciptakan karya-karya besar, contohnya pelukis dan pemahat terkenal Michaelangelo. Kemudian ia akan mengajak kita ke Venesia, tempat Basilika Santo Markus berada, juga Hagia Sophia di Istanbul, Turki! Poin lain yang saya suka disini: Bisa jalan-jalan melalui buku ;)

Tidak perlu tahu banyak tentang Dante, The Divine Comedy, maupun hal-hal lain sebelum membaca Inferno ini, karena Dan Brown akan memberikan penjelasan yang jelas (dan panjang) sehingga kita bisa mengerti tanpa harus punya ilmu tentang itu. Di satu sisi, buat aku ini menarik karena aku emang orangnya pengen tauan, dan senang baca hal-hal berbau sejarah seni yang diselipkan di buku novel seperti ini, tapi di sisi lain, ini bisa juga jadi kelemahan karena seringkali Dan Brown terlalu detail dalam 'membagi pengetahuannya'. Di banyak momen, bisa jadi pembaca merasa penjelasan penulis agak 'melenceng kemana-mana' dari arah cerita intinya, dan lebih memilih untuk skimming bagian-bagian tersebut. Terlepas dari itu semua, empat jempol patut aku acungkan untuk kedalaman Dan Brown dalam menulis buku-bukunya. Nggak kebayang itu risetnya gimana dan sejauh apa.

Kemudian, isu sosial yang disinggung dalam Inferno ini juga merupakan isu yang nyata dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, sedikit banyak aku setuju dengan pendapat Bertrand Zobrist bahwa akar semua masalah saat ini adalah ketidakseimbangan jumlah manusia di bumi dengan kapasitas yang bisa ditampungnya. Semua orang berebut ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri, hingga kebutuhan orang lain pun diabaikan. Ditambah lagi dengan teknologi yang semakin canggih namun tidak diimbangi kecerdasan pemakai. Keadaan ini yang kemudian melahirkan sifat-sifat tujuh dosa besar tadi: Sombong, serakah, malas, pemarah, rakus, iri hati dan nafsu. Tapi yang aku nggak setuju adalah 'cara' menyelesaikan masalahnya...

"Di bawah tekanan overpopulasi, mereka yang tidak pernah berpikir untuk mencuri, akan menjadi pencuri untuk memberi makan keluarga mereka. Mereka yang tidak pernah berpikir untuk membunuh, akan menjadi pembunuh untuk mempertahankan anak-anak mereka."

In conclusion, aku menikmati banget baca Inferno karya Dan Brown ini. Bagi yang pernah baca buku-buku Dan Brown sebelumnya emang bakal ngerasa 'agak' bosan karena formulanya lagi-lagi sama, jadi ceritanya mudah ketebak, tapi di luar itu, Inferno ini bagus banget dengan muatan sejarah seni, suspense dan petualangan menebak kode-kode yang seru! It's so worth the time and money (125k for the awesome translated version) you'll spend to read the book.

PS: Versi filmnya dikabarkan akan tayang Desember 2015, dan Tom Hanks bakal tetap main sebagai Robert Langdon :D

***

Baca review lain tentang Inferno dari teman-teman BBI: Rahib dari Buku yang Kubaca | Athiah dari Open Book Now | Luna dari Ravenclaw Note |

Dan untuk bacaan terkait tentang Inferno, ternyata pernah dibahas oleh Mbak Fanda di blognya: Fanda Classiclit


5 comments:

  1. Review yang cakep.
    Salam dari sesama penggemar Robert Langdon :D

    ReplyDelete
  2. Nice review Tirta! I haven't read this book yet, but I loved Davinci Code. Hopefully I can pick this up soon :) Also, I nominated you for the Liebster Award, check it out here http://sparereads.blogspot.com/2014/01/liebster-award.html

    ReplyDelete
  3. hahaha baru saja saya menyelesaikan bacaan saya.. beuh! Inferno kereeeeeeen (y)

    ReplyDelete

Thank you for reading this post! I always love to share and discuss thoughts about books or simply reading your comments; they are very much appreciated! I will try to reply every one of them so make sure to check back. ❤